Inggris dan Fotografi

Biasanya pukul 20.00 wib-lah saya tiba dirumah, namun untuk hari ini saya pulang lebih awal sekitar pukul 13.00 wib. Saya hanya melakukan r...

Biasanya pukul 20.00 wib-lah saya tiba dirumah, namun untuk hari ini saya pulang lebih awal sekitar pukul 13.00 wib. Saya hanya melakukan rutinitas kuliah seperti biasa, yang berbeda hanya tidak adanya kegiatan mabim dan rapat event. Saat mata kuliah bahasa inggris, Ibu Meity sebagai dosen inggris saya mengumumkan besok tepatnya hari sabtu akan dilaksanakan UTS inggris.Sebenarnya sudah jauh-jauh hari beliau memberitahu hal itu, ya tapi tetap saja anak-anak sekelas kaget. 

Di kelas, beliau mengadakan tes dadakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman kami semua. Satu per satu beliau tanyakan seputar materi. Ringan kok, hanya seputar grammar dan teman-temannya. Mulai dari past simple sampai dengan future perfect continuous. Setelah selesai beliau menyimpulkan masih ada beberapa anak yang belum spontan memberikan jawaban. Beliau memberikan saran agar jangan terpaku pada catatan. Sebisa mungkin usahakan tidak melihat karena ketika tidak ada catatan kita tidak akan pede berbahasa inggris. Grammar bukan untuk dihapal saja tetapi dipahami, semua hal tersebut harus spontan berada diluar kepala. 

Setelah Inggris, dilanjutkan dengan mata kuliah Fotografi oleh Bapak Anwar Sani. Menurut kelas sebelumnya akan ada kuis dan sontak membuat resah anak-anak. Mau dikata apa, anak-anak kelas hanya pasrah. Saat perkuliahan berlangsung beliau mengumumkan tidak akan ada kuis hari ini untuk kelas saya karena pasti kelas sebelumnya sudah membocorkan hal tersebut, jadilah satu persatu ditanya materi kemarin. Saya dapat giliran dan menjawab keluar dari konteks pertanyaan :( beliau bertanya -> cara membuat artificial lightning (cahaya buatan) menjadi lebih alami dan saya malah menjawab mencari angle yang pas >_< haduhh, malu asli saya ketahuan tidak fokus, jawaban yang benar adalah memantulkan dan penggunaan screen (tabir). Akhirnya beliau sedikit memberi ceramah untuk perhatikan keyword dari setiap perkataan dan fokus.

Beliau sedikit bercerita bahwa dulu, beliau pernah menantang anak didiknya dengan menawarkan nilai A diawal perkuliahan, beliau menjamin anak tersebut tidak perlu mengikuti perkuliahannya sampai akhir. Kebetulan ada beberapa anak (12 orang) menerima tantangan tersebut. Beliau bertanya pada 'The Twelve Guys' ingin nilai apa ilmu? dan dijawablah nilai oleh mereka. Di karenakan beliau sudah berjanji maka mereka benar-benar tidak masuk dan di akhir semester mendapatkan nilai A. Suatu ketika beliau meminta salah satu dari 'The Twelve Guys' tersebut beradu dengan anak didiknya yang mendapatkan nilai C. Sungguh miris karena anak didiknya yang mendapatkan nilai lebih rendah dari  'The Twelve Guys' tersebut lebih jauh menguasai fotografi. Ketika 'The Twelve Guys' tersebut kongkow dengan teman sebayanya dan diminta mengambil gambar dengan kamera SLR milik temannya sungguh miris pula,  'The Twelve Guys' saat memegang kamera SLR tampak seperti memegang kamera saku. Sontak teman-temannya yang lain kaget dan menilai rendah pada 'The Twelve Guys'. Masa anak komunikasi tidak tahu memegang kamera SLR yang benar? dan 'The Twelve Guys' dikatakan g**bl** oleh teman-temannya. 

Beliau miris karena masih menemukan anak yang peduli pada nilai dibandingkan ilmu. Beliau berharap kami selaku mahasiswa baru tidak mencontoh dan dapat mengambil hikmah. Beliau juga menegaskan untuk terus berusaha berpikir, jangan terpaku pada catatan. Catatan diperlukan sebagai pengingat namun tidak serta merta terus-menerus. Paksa otak berpikir lebih dalam, pejamkan mata bila kesulitan berpikir karena akan membantu lebih fokus.

Mata kuliah tersebut di akhiri dengan tugas pencarian kamera lubang jarum. 

Dan besok telah menanti UTS inggris tersayang.
Saatnya mengulang kembali dan berlatih membuat kata sesuai dengan Ejaan Inggris Yang Dibenarkan : p
Semoga besok berjalan dengan lancar dan siap menyambut WEEKEND! 
Amin :)) 


You Might Also Like

0 comments

Flickr Images